Afi Nihaya Faradisa
SELUNCURINTERNET - Sosok dari Afi Nihaya Paradisa adalah seorang mahasiswi dari universitas di Indonesia, sempat terkenal dengan keterangan dari statusnya di media sosial facebook yang mana mengucapkan selamat hari Natal bagi umat Kristiani di seluruh tanah air Indonesia, bullyan dan cacian pun lantas diterima oleh sosok perempuan ini mulai dari komen di facebook dan inbox yang masuk dari akun media sosialnya. Niat dari Afi pun di apresiasikan oleh Presiden Republik Indonesia tahun 2017 lalu dan diundang ke Istana Negara oleh Presiden Jokowi Dodo, patut kita apresiasikan juga kepada Afi untuk lebih saling menghormati sesama manusia agar kita terhindar dari perpecahan dan antitoleransi di negara tercinta ini.
Ini adalah status dari Afi Nihaya Faradisa yang sempat viral di tahun 2019 akhir.
Ini adalah status dari Afi Nihaya Faradisa yang sempat viral di tahun 2019 akhir.
Saya berfoto dengan latar Salib Katolik, selain karena natal memang perayaan lahirnya Yesus Kristus yang akhirnya disalib (yang mana ini sejatinya lebih esensial untuk diingat dari pada hiasan pohon cemara atau busana sinterklas),
Juga untuk menunjukkan bahwa Tuhan terlalu besar jika hanya dibingkai dalam satu agama. Tuhan itu melampaui segala simbol yang diciptakan dan diwariskan turun-temurun oleh manusia.
Mengapa? Kalau agama LEBIH BESAR dari Tuhan, bukan Tuhan yang LEBIH BESAR dari agama, berarti Tuhan TIDAK Maha Besar dong? Karena ada yang lebih besar dari Dia.
Padahal, katanya Tuhan Maha Besar. Jadi, Tuhan lah yang melampaui agama, bukan sebaliknya.
Ketika kita mendaki gunung, kita bebas untuk memilih jalur manapun yang kita kehendaki. Jalur A atau B atau C sama saja. Asalkan bisa membawa kita dengan selamat ke puncak.
Begitu pula dengan agama.
Agama adalah sarana, bukan tujuan. Tujuannya tetap Tuhan Yang Maha Esa. Entitas Maha Besar yang memiliki Semesta Raya sampai akhir masa.
Jadi kenapa mati-matian meributkan sarana, padahal kita sama-sama sedang berusaha menuju pada-Nya?
Jika Tuhan mau, Dia bisa saja menciptakan semua orang di dunia ini sebagai muslim/muslimah seperti saya. Tapi tidak, kan?
Tuhan menciptakan kita dengan agama yang berbeda, TIDAK DISERAGAMKAN sesuai kehendak orang-orang yang (cuma) merasa jadi wakil-Nya.
Lalu, bukankah Rasul Muhammad sendiri yang juga bilang kalau Tuhan amat dekat dengan pembuluh nadi semua manusia, bukan cuma umat X atau Y saja? Sehingga, memusuhi mereka yang berbeda, sama saja dengan memusuhi Tuhan. Melawan kehendak-Nya. Merasa lebih tahu. Merasa sedang memperjuangkan kebenaran, padahal aslinya memperjuangkan ego sendiri. Ego tanpa bekal ilmu sama sekali.
Kesombongan apa yang lebih besar dari itu?
Padahal, Alquran menyebutkan, tidak akan mencium bau surga orang yang di hatinya terdapat kesembongan walaupun cuma sebiji atom!
Untuk saudara-saudara saya umat Kristen dan Katolik, saya mengucapkan selamat menyambut Hari Raya Natal 🙏❤
Selamat bersuka cita.
Semoga kita semua senantiasa menjadi pembawa cinta kasih, damai dan terang bagi dunia.
Tuhan memberkati.
😊
Salam,
Asa Firda Inayah
Mahasiswi S-1 Psikologi
Juga untuk menunjukkan bahwa Tuhan terlalu besar jika hanya dibingkai dalam satu agama. Tuhan itu melampaui segala simbol yang diciptakan dan diwariskan turun-temurun oleh manusia.
Mengapa? Kalau agama LEBIH BESAR dari Tuhan, bukan Tuhan yang LEBIH BESAR dari agama, berarti Tuhan TIDAK Maha Besar dong? Karena ada yang lebih besar dari Dia.
Padahal, katanya Tuhan Maha Besar. Jadi, Tuhan lah yang melampaui agama, bukan sebaliknya.
Ketika kita mendaki gunung, kita bebas untuk memilih jalur manapun yang kita kehendaki. Jalur A atau B atau C sama saja. Asalkan bisa membawa kita dengan selamat ke puncak.
Begitu pula dengan agama.
Agama adalah sarana, bukan tujuan. Tujuannya tetap Tuhan Yang Maha Esa. Entitas Maha Besar yang memiliki Semesta Raya sampai akhir masa.
Jadi kenapa mati-matian meributkan sarana, padahal kita sama-sama sedang berusaha menuju pada-Nya?
Jika Tuhan mau, Dia bisa saja menciptakan semua orang di dunia ini sebagai muslim/muslimah seperti saya. Tapi tidak, kan?
Tuhan menciptakan kita dengan agama yang berbeda, TIDAK DISERAGAMKAN sesuai kehendak orang-orang yang (cuma) merasa jadi wakil-Nya.
Lalu, bukankah Rasul Muhammad sendiri yang juga bilang kalau Tuhan amat dekat dengan pembuluh nadi semua manusia, bukan cuma umat X atau Y saja? Sehingga, memusuhi mereka yang berbeda, sama saja dengan memusuhi Tuhan. Melawan kehendak-Nya. Merasa lebih tahu. Merasa sedang memperjuangkan kebenaran, padahal aslinya memperjuangkan ego sendiri. Ego tanpa bekal ilmu sama sekali.
Kesombongan apa yang lebih besar dari itu?
Padahal, Alquran menyebutkan, tidak akan mencium bau surga orang yang di hatinya terdapat kesembongan walaupun cuma sebiji atom!
Untuk saudara-saudara saya umat Kristen dan Katolik, saya mengucapkan selamat menyambut Hari Raya Natal 🙏❤
Selamat bersuka cita.
Semoga kita semua senantiasa menjadi pembawa cinta kasih, damai dan terang bagi dunia.
Tuhan memberkati.
😊
Salam,
Asa Firda Inayah
Mahasiswi S-1 Psikologi
Banyak sekali bullyan yang di terima dari sosok perempuan pemberani ini, kenapa dibilang pemberani, karena berani untuk memberikan kepada masyarakat Indonesia agar kita saling menghormati satu sama lain dan Tuhan itu Maha Besar jika di bela-bela.
ini beberapa koment yang Afi terima.
0 Response to "Pro dan Kontra ucapan selamat Natal dari Afi Nihaya Faradisa"
Posting Komentar
Harap bagi Teman-teman jangan melakukan spam di blog saya, dan bicara kotor, Terima Kasih.